Halaman
TEMA 3
PERISTIWA
Setiap keluarga
mengalami peristiwa.
Peristiwa punya kesan tertentu.
Ada yang menyenangkan.
Ada yang menyedihkan.
Peristiwa menjadi pengalaman.
Pengalaman setiap keluarga berbeda-beda.
Apa saja pengalamanmu?
Ayo, ceritakan di kelas,
seperti pada materi berikut.
IPS 2
Bangga Menjadi Insan Berwawasan Lingkungan
40
Selamat pagi teman-teman. Kalian tahu tidak?
Kemarin di rumahku ada pesta. Pesta pernikahan
kakakku. Itu peristiwa penting bagi keluargaku.
Benar Ana. Pelajaran “
”, meliputi
,
,
, dan
.
Peristiwa
A. Peristiwa masa lalu B. Urutan peristiwa
penting C. Hubungan antarperistiwa
D. Pengaruh peristiwa masa lalu
Asyik sekali Ian. Peristiwa tersebut
berhubungan dengan pelajaran kita,
yakni .
“Peristiwa”
PETA KONSEP TEMA 3
Baiklah, teman-teman.
Ayo masuk kelas. Ayo berlomba-lomba
menuju puncak prestasi.
Sebelum mempelajari
,
pahami peta konsep berikut.
“Peristiwa”
Peristiwa
41
A. Peristiwa Masa Lalu
Bacalah dengan nyaring.
Jika belum lancar,
ejalah dengan jelas.
Bu Tari masuk kelas.
Beliau memulai pelajaran.
Anak-anak siap belajar.
“Apakah masa lalu itu?”
tanya Bu Tari.
“Masa yang sudah dilewati,”
jawab Ana.
“Masa yang pernah terjadi,”
jawab Ian.
“Benar, anak-anak.
Ibu bangga pada kalian.
Peristiwa masa lalu penting.
Semuanya perlu dikenang.
Tidak boleh dilupakan.
Apalagi peristiwa dalam keluarga,”
kata Bu Tari.
“Bagaimana caranya
tahu masa lalu?”
tanya Ujang.
“Banyak sekali caranya.
Bisa melalui dokumen.
Dokumen berupa foto.
Gambar 3.1
Foto keluarga.
IPS 2
Bangga Menjadi Insan Berwawasan Lingkungan
42
Dokumen berupa kaset.
Dokumen berupa rekaman video.
Bisa juga melalui cerita.
Bisa cerita tetangga.
Bisa cerita saudara.
Bisa cerita kerabat,”
jawab Bu Tari.
“Apa saja peristiwa
masa lalu itu, Bu?”
tanya Ana.
“Peristiwa masa lalu bermacam-macam.
Ada yang menyenangkan.
Ada yang menyedihkan,”
jawab Bu Tari.
“Sekarang giliran kalian.
Kerjakan tugas di rumah.
Ceritakan masa lalumu.
Bisa peristiwa menyenangkan.
Bisa peristiwa menyedihkan,”
pinta Bu Tari.
Bu Tari mengakhiri pelajaran IPS.
Anak-anak pulang ke rumah.
Mereka mengerjakan tugas.
Berusaha mengingat-ingat masa lalu.
Gambar 3.2
Dokumen berupa kaset dan
video.
Peristiwa
43
Anak-anak selesai mengerjakan tugas.
Termasuk Ian, Ana, Ujang.
Mereka mengingat peristiwa keluarganya.
Menuliskannya di buku tugas.
Keesokan harinya, anak-anak masuk sekolah lagi.
Mereka membacakan ceritanya.
Ibu Tari puas.
Beliau senang sekali.
Murid-muridnya rajin-rajin.
Berikut cerita mereka.
1.
Peristiwa yang Menyenangkan
a. Ujang punya adik
Bacalah dengan nyaring.
Jika belum lancar,
ejalah dengan jelas.
Berikut cerita keluarga Ujang.
Oek-oek ....
Suara siapa itu?
Oh, itu suara adik bayi.
Itu adiknya Ujang.
Adiknya laki-laki.
Namanya Ali.
Umurnya tiga hari.
Ali lahir di rumah sakit.
Ujang ikut menunggu ibunya.
Ujang sangat takut.
Gambar 3.3
Ibu Ujang mau melahirkan.
IPS 2
Bangga Menjadi Insan Berwawasan Lingkungan
44
Ibunya kesakitan saat melahirkan.
Ujang tidak tega melihatnya.
Ujang jadi tahu.
Melahirkan itu sangat sakit.
Ibunya berjuang keras.
Mempertaruhkan nyawa.
Ujang makin menyayangi ibunya.
Ujang menyayangi Ali.
Ingin Ali cepat besar.
Biar bisa bermain.
Bisa diajak bermain bersama.
Ujang senang sekali.
Ujang selalu mengingatnya.
Peristiwa itu menyenangkan
keluarganya.
b. Kakak Ian menikah
Bacalah dengan nyaring.
Jika belum lancar,
ejalah dengan jelas.
Berikut cerita keluarga Ian.
Lihat rumah itu.
Kok, ada tendanya, ya?
Ada tenda biru.
Ada tenda kuning.
Gambar 3.4
Peristiwa pernikahan.
Sumber:
http://images.google.co.id
Peristiwa
45
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
○○○○○○○○○○○○○○○○○○
Rumah Ian dihiasi.
Dihiasi kertas hias.
Dihiasi janur kuning.
Ada apa, ya?
Ternyata ada pernikahan.
Kakak Ian menikah.
Kakak Ian bernama Oli.
Kakak Ian perempuan.
Ia menikah dengan tetangganya.
Banyak tamu datang.
Mereka memberi ucapan selamat.
Ada yang bawa kado.
Ian senang mengingatnya.
Ian senang menceritakannya.
Sekarang giliranmu.
Coba ceritakan di kelas.
Ceritakan peristiwa menyenangkan
di keluarga.
IPS 2
Bangga Menjadi Insan Berwawasan Lingkungan
46
2.
Peristiwa yang Menyedihkan
Bacalah dengan nyaring.
Jika belum lancar,
ejalah dengan jelas.
Berikut cerita Ian.
Clitt ... brak ... krompyang ....
Wah, suara apa itu?
Astaga ada kecelakaan.
Ada sepeda terserempet motor.
Pengendara sepedanya Ian.
Ian terserempet motor.
Sepeda Ian rusak.
Tangan Ian keseleo.
Pengendara motor jatuh.
Kakinya lecet-lecet.
Ian dibawa ke rumah sakit.
Dia ditunggu orang tuanya.
“Kenapa bisa kecelakaan, Ian?”
tanya ibu Ian.
“Ian yang salah, Bu.
Tadi Ian melamun.
Ian mengantuk.
Tidak tahu ada motor.
Motor belok ke kanan.
Ian menabrak roda belakangnya,”
jawab Ian.
Gambar 3.5
Ian tertabrak motor.
Gambar 3.6
Ian sakit di rumah sakit.
Peristiwa
47
“Oh, jadi begitu.
Lain kali harus berhati-hati.
Tidak boleh melamun.
Waspadai kendaraan lain,”
kata ayah Ian.
“Baik, Pak.
Ian minta maaf.
Ian sangat menyesal,”
kata Ian.
Ian mengingatnya.
Ian tak akan mengulanginya.
Itu peristiwa menyedihkannya.
b. Rumah Ana terbakar
Bacalah dengan nyaring.
Jika belum lancar,
ejalah dengan jelas.
“Tolong-tolong ...,”
teriak Ana.
“Eh, dengar itu?
Ada yang minta tolong,”
kata Pak Rudi.
Pak Rudi tetangga Ana.
“Oh, dari rumah Ana.
Api berkobar besar.
Rumahnya kebakaran.
Gambar 3.7
Ana berteriak minta
tolong.
IPS 2
Bangga Menjadi Insan Berwawasan Lingkungan
48
Ayo kita tolong,”
sahut seorang warga.
Ada yang bawa selang.
Semua warga membantu.
Ada yang bawa ember.
Semua bahu-membahu.
Api akhirnya berhasil dipadamkan.
“Syukurlah kamu selamat.
Keluargamu juga selamat.
Tapi rumahmu terbakar.
Seluruh isinya terbakar,”
kata Pak Rudi.
“Iya, Pak.
Terima kasih banyak.
Warga bersedia membantu kami,”
kata ayahnya Ana.
Banyak tetangga membantu.
Ada yang memberi pakaian.
Ada yang memberi makanan.
“Kenapa bisa kebakaran, Pak?”
tanya Pak Rudi.
“Begini ceritanya, Pak.
Ibu Ana memasak.
Memasak memakai kompor.
Kompor lama tidak dipakai.
Satu sumbunya hilang.
Gambar 3.8
Ibu Ana memasak.
Peristiwa
49
Tapi ibu Ana tidak tahu.
Ibu Ana lalu menyapu.
Menyapu halaman.
Kompornya ditinggal.
Kompor lama dipakai.
Kompor menjadi panas.
Kompor itu meledak.
Kemudian menyulut kayu.
Kayu itu terbakar.
Api berkobar besar.
Merembet ke seluruh rumah,”
jelas ayah Ana.
“Oh jadi begitu.
Saya turut bersedih, Pak.
Bapak yang sabar, ya,”
kata Pak Rudi.
“Iya, Pak.
Terima kasih banyak,”
jelas ayah Ana.
Ana selalu mengingatnya.
Itu peristiwa menyedihkan.
Tidak ingin terulang lagi.
Gambar 3.9
Kompor meledak.
Gambar 3.10
Memadamkan kebakaran.
IPS 2
Bangga Menjadi Insan Berwawasan Lingkungan
50
c. Pencurian
Bacalah dengan nyaring.
Jika belum lancar,
ejalah dengan jelas.
Berikut cerita keluarga Ian.
Ian duduk dengan ayahnya.
Mereka duduk di teras.
Ayah Ian bercerita.
“Banyak peristiwa di
keluarga kita.
Salah satunya peristiwa
menyedihkan.
Dulu ada pencuri.
Pencuri memasuki rumah kita.
Dia mencuri televisi.
Mencuri radio
tape
,”
kata ayahnya Ian.
“Kapan peristiwa itu terjadi?
Kok saya tidak tahu,”
tanya Ian.
“Sudah lama terjadinya.
Kamu masih kecil.
Jadi kamu tidak ingat,”
jawab ayahnya Ian.
Gambar 3.11
Pencuri.
Peristiwa
51
“Oh, begitu, Pak.
Apakah pencurinya tertangkap?”
tanya Ian.
“Pencurinya belum sempat lari.
Ayah berteriak.
Ayah minta tolong.
Semua tetangga datang.
Pencuri berhasil ditangkap.
Dibawa ke kantor polisi,”
jawab ayahnya Ian.
“Kenapa dibawa ke kantor polisi?
Kenapa tidak dipukuli saja?”
tanya Ian.
“Itu dilarang, Ian.
Namanya main hakim sendiri.
Pencuri dilarang dipukuli sendiri.
Harus dibawa ke kantor polisi.
Pencuri akan dihukum.
Pencuri akan dipenjara,”
jawab ayahnya Ian.
Keluarga Ian selalu mengingatnya.
Itu peristiwa menyedihkan.
Tidak mau terulang lagi.
Gambar 3.12
Pencuri ditangkap
polisi.
IPS 2
Bangga Menjadi Insan Berwawasan Lingkungan
52
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
○○○○○
Ingat-ingatlah
peristiwa pentingmu.
Apa yang kamu alami
saat masih kecil?
Tulislah peristiwa
itu dalam kertas.
Untuk mengingat-ingatnya,
mintalah bantuan orang tuamu.
Bisa juga pada tetanggamu.
Selamat mengerjakan.
Semoga ingat masa lalumu.
B. Urutan Peristiwa Penting
Bacalah dengan nyaring.
Jika belum lancar,
ejalah dengan jelas.
Berikut cerita keluarga Ian.
Ian duduk di teras.
Ayahnya masih menemani.
Mereka melanjutkan cerita.
“Pak, bagaimana cerita
keluarga kita terbentuk?”
tanya Ian.
Peristiwa
53
“Oh, ceritanya panjang.
Banyak peristiwa yang dilalui,”
jawab ayah Ian.
“Ayo Pak, tolong ceritakan,”
bujuk Ian.
“Baiklah. Dengarkan baik-baik.
Peristiwa pertama keluarga kita
adalah pernikahan.
Ayah menikah dengan ibumu.
Ayah menikah pada umur 25 tahun.
Ibu berumur 20 tahun.
Awalnya ayah ibu
tinggal di rumah kakek.
Setiap hari ayah bekerja.
Ayah mengumpulkan uang.
Ayah rajin menabung.
Agar bisa membangun rumah.
Setelah satu tahun,
ayah ibu membangun rumah.
Setelah 3 bulan
rumah selesai dibangun.
Ayah ibu pindah ke rumah baru.
Waktu itu ibu hamil.
Ibu mengandung kakakmu.
Usia kandungannya 3 bulan.
Gambar 3.13
Peristiwa pernikahan
mengenakan pakaian Sumatra
Utara.
Sumber:
http://images.google.co.id
IPS 2
Bangga Menjadi Insan Berwawasan Lingkungan
54
Ayah dan ibu bahagia.
Tinggal di rumah baru.
Ayah ibu hidup sederhana.
Ayah rajin menabung.
Guna persiapan kelahiran kakakmu.
Setelah 9 bulan 10 hari
kakakmu lahir.
Kakakmu lahir tanggal 6 Juli 1996.
Kakakmu lahir di
rumah bersalin “Kasih Bunda”.
Rumah bersalin adalah rumah sakit
tempat ibu-ibu melahirkan.
Keluarga tambah bahagia.
Semua menyambut gembira.
Nama kakakmu pemberian kakek.
Namanya Oli Simbolon.
Kakakmu umur 1 tahun,
mulai berjalan.
Paman membelikannya
sepeda roda tiga.
Kakakmu senang sekali.
Usia 4 tahun
kakakmu sekolah di TK “Perwita”.
Kemudian ibu mengandung lagi.
Ibu mengandung kamu, Ian.
Gambar 3.14
Ibu Ian
mengandung.
Peristiwa
55
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
○○○○○○○○○○○○○○○○○○
Kamu dilahirkan di
rumah bersalin “Kasih Bunda”.
Setelah kamu lahir,
ibu ikut program KB (Keluarga Berencana).
KB singkatan dari Keluarga Berencana.
Program utama KB adalah
membentuk Catur Warga yang sejahtera.
Catur warga terdiri
dari ayah, ibu, dan 2 orang anak.
Program KB untuk
menekan pertambahan penduduk.
Berat badanmu 3 kilogram.
Kamu tampak lucu sekali.
Tanggal kelahiranmu hampir
sama dengan kakakmu.
Hanya beda 3 hari.
Tanggal lahirmu 9 Juli 2000.
Usiamu 1 tahun.
Kamu sudah bisa berjalan.
Tiga bulan kemudian
kamu mulai bisa berbicara.
IPS 2
Bangga Menjadi Insan Berwawasan Lingkungan
56
Setiap hari belajar berbicara.
Bicaramu masih terbata-bata.
Ayah, ibu, dan kakakmu
tertawa mendengar kamu bicara.
Usia 4 tahun
kamu masuk sekolah TK.
Setiap hari diantar ibu.
Kamu selalu rukun
dengan kakakmu,”
kata ayahnya Ian.
“Maaf, Pak.
Bagaimana kebiasaanku waktu kecil?”
tanya Ian.
“Waktu kecil,
kamu selalu tidur dengan guling.
Kamu tidak bisa tidur,
tanpa guling.
Kamu selalu mencarinya.
Kalau tidak ketemu,
kamu menangis.
Guling itu bau dan kusam.
Guling itu masih ayah simpan,”
jawab ayahnya Ian.
Ian malu mendengarnya.
Peristiwa
57
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
○○○○○○○○○○○○○○○○○○
Coba kamu tanyakan
pada bapak/ibumu.
Apa saja kebiasaanmu
pada waktu kecil?
Ceritakan di depan kelas.
Sekarang Ian kelas 2.
Usia Ian 9 tahun.
Kak Oli sudah dewasa.
Umurnya 24 tahun.
Kak Oli sudah menikah.
Nah, begitu Ian.
Hidup manusia berjalan berurutan,
dan tidak terulang lagi.
Maka dari itu,
manfaatkanlah waktumu sebaik-baiknya.
Agar tidak menyesal nanti,”
nasihat ayahnya Ian.
Ian senang sekali.
Dia tahu peristiwa penting
di keluarga secara berurutan.
Ian jadi makin sayang
dengan keluarganya.
IPS 2
Bangga Menjadi Insan Berwawasan Lingkungan
58
Gambar 3.15
Anak-anak bercerita.
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
Coba ingat satu peristiwa.
Peristiwa yang kamu alami.
1. Peristiwa yang menyenangkan.
2. Peristiwa yang menyedihkan
Buatlah ceritanya dengan urut.
C. Hubungan Antarperistiwa
1.
Ian sakit
Bacalah dengan nyaring.
Jika belum lancar,
ejalah dengan jelas.
Ian sedang sakit.
Dirawat di rumah sakit.
Teman-temannya menjenguk.
“Ayo, teman-teman
menjenguk Ian,”
ajak Ujang.
“Baiklah, ayo berangkat.
Ian dirawat di rumah sakit.
Tadi Ian kecelakaan,”
kata Ana.
Peristiwa
59
Ian dan Ana berangkat.
Mereka tiba rumah sakit.
“Kenapa bisa kecelakaan?”
tanya Ana.
Ian menceritakan kejadiannya.
“Saya semalam menonton TV.
Sampai larut malam.
Ayah dan ibuku sudah
mengingatkan.
Tapi saya tidak mematuhinya.
Saya menyesal.
Paginya saya bangun kesiangan.
Saya tergesa-gesa naik sepeda.
Saya masih mengantuk.
Saya paksakan naik sepeda.
Ketika membelok
tiba-tiba, brak ....
Kecelakaan itu terjadi,”
cerita Ian.
Gambar 3.16
Ian menonton TV
sampai larut malam.
Gambar 3.17
Ian dinasehati ibu.
Gambar 3.18
Ian bangun
kesiangan.
IPS 2
Bangga Menjadi Insan Berwawasan Lingkungan
60
“Lalu apa yang terjadi?”
tanya Ujang.
“Saya pingsan.
Saya tidak sadar.
Tidak ingat apa-apa.
Ketika siuman,
sudah di rumah sakit.
Saya sangat menyesal.
Tak mau mengulanginya,”
cerita Ian.
2.
Banjir di mana-mana
Bacalah dengan nyaring.
Jika belum lancar,
ejalah dengan jelas.
Ujang dan Ana masih
di rumah sakit.
Mereka menjenguk Ian.
Ian sakit karena kecelakaan.
Penyebabnya karena Ian mengantuk.
Ian masih bisa bercerita.
Lukanya tidak parah.
Tangannya keseleo.
Kakinya lecet.
Lukanya hanya lecet-lecet.
“Oh, iya Ujang,
katanya rumahmu kebanjiran?”
tanya Ian.
Gambar 3.19
Ian tertabrak sepeda
motor.
Peristiwa
61
“Benar, Ian.
Semuanya terendam air.
Rumah terendam air.
Sawah terendam air,”
jawab Ujang.
“Bagaimana dengan penduduknya?”
tanya Ana.
“Penduduknya semua mengungsi.
Ada di balai desa.
Ada di tenda-tenda,”
jawab Ujang.
“Aduh, kasihan sekali.
Mengapa bisa banjir, ya?”
tanya Ian.
Ayah Ian datang.
Beliau dari apotek.
Apotek tempat membeli obat.
Beliau ikut berbincang-bincang.
“Banjir banyak penyebabnya.
Banyak pohon ditebangi.
Hutan-hutan digunduli,”
jelas ayah Ian.
“Apakah sampah bisa
menyebabkan banjir, Pak?”
tanya Ujang.
Gambar 3.20
Peristiwa banjir.
Gambar 3.21
Pengungsi banjir.
Gambar 3.22
Penebangan hutan.
IPS 2
Bangga Menjadi Insan Berwawasan Lingkungan
62
“Oh, bisa Ujang.
Sampah bisa menyebabkan banjir.
Apalagi yang dibuang ke sungai.
Sampah menyumbat sungai.
Sungai menjadi dangkal.
Aliran air tidak lancar.
Jika musim hujan,
sungai tidak bisa menampung air.
Sehingga terjadi banjir.
Untuk itu, jangan
membuang sampah sembarangan.
Apalagi ke sungai,”
jelas ayahnya Ian.
“Apa akibat banjir itu?”
tanya Ana.
“Banjir sangat merugikan.
Menyengsarakan banyak orang.
Penduduk kehilangan rumah.
Gambar 3.23
Dilarang membuang sampah ke sungai.
Peristiwa
63
Menghanyutkan harta benda.
Banyak ternak mati.
Sawah terendam air.
Petani menjadi gagal panen.
Sekolahan terendam air.
Anak-anak tidak bisa bersekolah.
Bukunya terbawa banjir.
Tas dan sepatu rusak,”
jawab ayah Ian.
“Akibat lainnya apa lagi?”
tanya Ian.
“Oh, ada lagi.
Lingkungan menjadi kotor.
Lingkungan terendam lumpur.
Lumpur kotor dari sungai.
Banyak sampah berserakan.
Penduduk jadi terjangkit penyakit.
Ada penyakit muntaber.
Ada penyakit diare.
Ada penyakit demam berdarah.
Ada penyakit kulit,”
jelas ayahnya Ian.
Mereka selesai bercerita.
Waktunya Ian beristirahat.
Sebelumnya, Ian minum obat.
Ujang dan Ana pulang.
Gambar 3.24
Banjir bisa
menimbulkan penyakit diare.
IPS 2
Bangga Menjadi Insan Berwawasan Lingkungan
64
Gambar 3.25
Ana ditakut-takuti ular
mainan.
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
○○○○○
Ceritakan peristiwa yang menyenangkan.
Ceritakan secara berurutan.
Hubungkan peristiwa satu
dengan peristiwa lainnya.
D. Pengaruh Peristiwa Masa Lalu
Bacalah dengan nyaring.
Jika belum lancar,
ejalah dengan jelas.
Suasana kelas dua gaduh.
Badu membawa mainan ular-ularan.
Ular-ularan dari karet.
Ana takut.
Ana menjerit.
Ana menangis.
Dia jatuh pingsan.
Ana dibawa ke UKS.
UKS adalah Usaha Kesehatan Sekolah.
Ana beristirahat di UKS.
“Apa yang terjadi, Ana?
Kenapa takut mainan ular?”
tanya Bu Tari.
Peristiwa
65
“Saya takut ular, Bu.
Waktu kecil digigit ular.
Tapi ular tidak berbisa.
Ular menggigit kakiku.
Kakiku berdarah.
Saya menangis.
Saya minta tolong.
Saya ditolong tetanggaku.
Dia pemberani.
Ular itu diambilnya.
Kemudian dilepaskan di hutan.
Supaya tidak mengganggu lagi.
Sejak itu, saya takut ular.
Walaupun hanya ular mainan,”
cerita Ana.
Bu Tari memberi nasihat.
“Begini Ana,
masa lalu bisa
berpengaruh terhadap masa kini.
Ana, jadilah anak pemberani.
Jangan takut lagi.
Ular tidak akan mengganggumu.
Jika kamu tidak mengganggunya,”
nasihat Bu Tari.
“Baik, Bu,”
jawab Ana.
Gambar 3.26
Ana digigit ular.
IPS 2
Bangga Menjadi Insan Berwawasan Lingkungan
66
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
○○○○○
Bu Tari memanggil Badu.
Beliau tidak memarahi Badu.
Beliau menasihati Badu.
Badu disuruh minta maaf.
Badu mendekati Ana.
Badu meminta maaf.
Ana memaafkan Badu.
Semuanya kembali ke kelas.
Bu Tari melanjutkan pelajaran.
Adakah peristiwa yang
membuatmu takut?
Bahkan takut sampai sekarang.
Jika ada, ceritakan peristiwa itu.
“Anak-anak, dengarkan baik-baik.
Perilaku Badu jangan ditiru.
Itu perbuatan tidak baik.
Kalian harus menghindarinya.
Perilaku seseorang
bermacam-macam.
Ada yang baik.
Ada yang buruk.
Ada yang kurang baik.
Gambar 3.27
Membantu orang
tua adalah perilaku baik.
Peristiwa
67
Banyak contoh perilaku baik.
Misalnya rajin belajar.
Rajin membantu orang tua.
Selalu berkata jujur.
Banyak contoh perilaku buruk.
Misalnya suka mencuri.
Suka berbohong.
Malas belajar.
Perilaku baik harus dicontoh.
Perilaku buruk harus ditinggalkan.
Perilaku kurang baik,
harus diperbaiki.
Agar menjadi anak baik
perhatikan contoh berikut.
1.
Perilaku yang Dipertahankan
Ana anak rajin.
Belajar dan bekerja.
Ia belajar tiap hari.
Tugas-tugas dikerjakannya
sungguh-sungguh.
Di rumah Ana rajin.
Suka membantu orang tuanya.
Ana mencuci piring.
Ana menyapu halaman.
Membersihkan kamar tidurnya.
Gambar 3.28
Membuang sampah ke
sungai adalah perilaku buruk.
Gambar 3.29
Mencuri adalah perilaku
buruk.
Gambar 3.30
Anak harus rajin belajar.
IPS 2
Bangga Menjadi Insan Berwawasan Lingkungan
68
Di sekolah Ana berprestasi.
Mendapat rangking pertama.
Tingkah lakunya sopan.
Ana tidak sombong.
Sudahkah kamu berperilaku demikian?
Jika belum,
lakukan mulai sekarang.
Jika sudah,
pertahankan dan tingkatkanlah.
2.
Perilaku yang Perlu Ditinggalkan
Badu sering terlambat tidur.
Badu suka menonton televisi.
Menonton sampai larut malam.
Pagi harinya bangun kesiangan.
Sering terlambat sampai sekolah.
Badu sering dihukum.
Sampai rumah,
Badu langsung bermain.
Badu tidak makan siang.
Tidak tidur siang.
Bapak ibunya selalu menasihati.
Badu selalu membantah.
Tidak mau menurutinya.
Rapor Badu jelek.
Banyak angka merahnya.
Gambar 3.31
Anak harus
sopan.
Gambar 3.32
Badu suka main video.
Gambar 3.33
Badu sering dihukum
Peristiwa
69
Badu jadi malu.
Malu pada gurunya.
Malu pada temannya.
Malu pada orang tuanya.
Badu juga bandel.
Suka mengganggu temannya.
Badu tidak punya teman.
Teman-teman takut padanya.
Badu suka membantah.
Suka berkata kasar.
Jika bermain,
tidak pernah pamit.
Suatu hari ada polisi.
Polisi ke rumah Badu.
Polisi itu memberi kabar.
Badu tertabrak sepeda motor.
Badan Badu luka.
Badu dirawat di rumah sakit.
Orang tua Badu menjenguk.
Badu sudah siuman.
Badu menangis keras.
Badu menyesali perbuatannya.
Badu berjanji akan
menjadi anak yang baik.
Mematuhi orang tuanya.
Pamit ketika pergi.
Gambar 3.34
Rapor Badu jelek.
Gambar 3.35
Jika pergi Badu tidak
pamit.
Gambar 3.36
Badu tertabrak motor.
IPS 2
Bangga Menjadi Insan Berwawasan Lingkungan
70
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
Ciri-ciri peristiwa penting.
1. Biasanya hanya terjadi sekali.
2. Dialami hampir setiap orang.
3. Peristiwa tersebut sangat berkesan.
4. Peristiwa itu dapat merubah kita.
5. Peristiwa itu berguna untuk masa depan.
Untuk memudahkan belajarmu,
Pahami rangkuman berikut.
x
Keluarga mengalami peristiwa penting.
Ada peristiwa menyenangkan.
Ada peristiwa menyedihkan.
x
Peristiwa penting dapat diurutkan,
dengan menyesuaikan waktu kejadiannya.
x
Peristiwa saling berkaitan.
Peristiwa satu berkaitan dengan peristiwa lainnya.
x
Peristiwa masa lalu
berpengaruh pada masa kini.
x
Masa lalu menjadi pelajaran.
Peristiwa
71
Aspek: Kognitif
Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu.
Untuk menambah pemahamanmu,
kerjakan sesuai materi.
A. Ayo, pilihlah jawaban yang benar.
1. Peristiwa penting keluarga perlu ....
a. diingat
c.
dilupakan
b. dihilangkan
2. Peristiwa kelahiran terjadi di ....
a. keluarga
c.
orang tua
b. anak
3. Kebakaran rumah termasuk peristiwa ....
a. membosankan
c. mengganggu
b. menyedihkan
4. Agar tidak mudah lupa, setiap peristiwa penting
sebaiknya ....
a. dibiarkan
c. dicatat
b. diceritakan
5. Jika mengalami peristiwa penting, sebaiknya ....
a. diingat-ingat
c.
dibiarkan saja
b. dilupakan
6. Jika mengingat peristiwa sedih, kita tidak boleh ....
a. tertawa
c. bergembira
b. berlarut-larut
IPS 2
Bangga Menjadi Insan Berwawasan Lingkungan
72
7. Peristiwa penting keluarga
dapat diurutkan menurut ....
a. tempat kejadiannya
b. waktu kejadian
c. pelakunya
8. Akibat suka berbohong adalah ....
a. disukai temannya
b. dijauhi orang tuanya
c. tidak dipercaya temannya
9. Akibat malas belajar adalah ....
a. dibenci temannya
b. disayang orang tua
c. tidak naik kelas
10. Ibu mengandung selama ....
a. 9 bulan
c. 9 tahun
b. 9 minggu
C. Ayo, jawablah pertanyaan berikut.
1. Apakah keluarga itu?
2. Apakah masa lalu itu?
3. Sebutkan peristiwa menyenangkan di keluargamu.
4. Sebutkan peristiwa menyedihkan di keluargamu.
5. Perhatikan peristiwa berikut.
a. Anak tumbuh remaja.
b. Ibu melahirkan.
c. Orang tua menikah.
d. Ibu mengandung.
Urutkan peristiwa di atas.
Urutkan dari awal hingga akhir.
Peristiwa
73
Aspek: Afektif
Masa lalu keluarga penting.
Kita harus mengingatnya.
Mengingat masa lalu,
sebaiknya secara urut.
Diurutkan sesuai waktu kejadian.
Masa lalu adalah
waktu yang sudah dilewati.
Masa lalu menjadi pelajaran.
Bisa belajar dari pengalaman.
Masa lalu tidak terulang lagi.
Kita jangan menyesali masa lalu.
Itu perbuatan sia-sia.
Jika masa lalu gagal.
Kita harus bangkit.
Kita harus berjuang lagi.
Mencoba terus hingga berhasil.
Perhatikan contoh berikut.
1. Masa lalu:
Nilai IPSku jelek.
2. Masa kini:
Aku harus rajin belajar.
3. Masa depan:
Nilai IPSku menjadi bagus.
IPS 2
Bangga Menjadi Insan Berwawasan Lingkungan
74
Belajar dari masa lalu,
berarti belajar dari pengalaman.
Agar masa sekarang jadi baik.
Agar masa depan jadi baik maka,
kenanglah masa lalumu.
Jangan kamu lupakan.
Agar menjadi pelajaran.
Pelajaran bagi masa depanmu.
Manfaatkan waktumu sebaik-baiknya.
Agar nanti tidak menyesal.
Sekarang kerjakan kegiatan berikut.
Coba kemukakan sikapmu.
Apa yang kamu lakukan,
jika mengalami peristiwa berikut.
Salin dan kerjakan tabel berikut
di buku tugas.
1. Nilai IPSku jelek. Say
a rajin belajar
. Nilai IPSku
akan bagus
2. Saya sering me-
nabung.
3. Temanku sedikit.
4. Saya tidak bisa
membaca.
5. Saya tidak bisa
berhitung.
No.
Masa Lalu
Masa Kini
Masa Depan
Peristiwa
75
Kamu telah mempelajari peristiwa.
Apa yang kamu dapatkan?
Apa saja yang belum kamu pahami?
Coba kemukakan di kelas.
Selamat mengerjakan.
Semoga bisa belajar
dari pengalamanmu.
Aspek: psikomotorik
Kerjakan kegiatan berikut di buku tugasmu.
1. Buatlah urutan peristiwa penting keluargamu.
Urutkan sesuai waktu kejadiannya.
Buatlah seperti tabel berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
No.
Tahun Kejadian
Peristiwa Penting
IPS 2
Bangga Menjadi Insan Berwawasan Lingkungan
76
2. Tanyakan pada orang tuamu.
Tanyakan peristiwa-peristiwa
yang kamu alami.
Tanyakan pula waktu kejadiannya.
Kerjakan seperti tabel berikut.
1.
Bisa merangkak
2.
Bisa berjalan
3.
Bisa bicara
4.
Masuk TK
5.
Masuk SD
Selamat mengerjakan.
Semoga bisa mengingat
peristiwa secara urut.
No.
Peristiwa
Terjadi pada Usia